Monday, March 11, 2013

khas oleh oleh batam

Makanan Oleh-oleh Khas Batam Mencari makanan khas di Batam memang tidak mudah. Kebanyakan masyarakat di Batam adalah keturunan Melayu, sehingga makanan aslinyapun beragam. Karena itulah, jika ada makanan yang kemudian dibilang khas Batam, sebenarnya lebih dari kepintaran para pengusaha daerah ini di dalam mengemas hasil kreasinya menjadi makanan oleh-oleh khas Batam. Urusan makanan, rasanya belum sah jika kita tidak mampir untuk menyantap sop ikan di sini. Dan yang paling terkenal, tentu saja adalah Sop Ikan Yong Kee yang warungnya terdapat di beberapa cabang. Saat mengisi pelatihan Awal April kemarin di Batam, saya mencoba menelusuri beberapa kuliner khas Batam ini. Kedai Sop Ikan Yong Kee Batam Sop ikan di restaurant ini utamanya terdiri dari dua menu utama, yaitu asli ikan tanpa campuran, dan ikan campur seafood (udang, cumi, kepiting). Saya memesan yang asli ikan, sambil meminta kawan saya untuk memesan yang campur seafood. Tujuannya jelas, dong, biar saya bisa ikut mencicipi bagaimana rasanya yang sop ikan campur seafood. Saya melihat sajiannya yang sangat menawan, membuat lidah lekas ingin bergoyang. Tersaji dalam mangkok warna, bagian putih daging ikan kakap langsung terlihat membuat nafsu makan langsung menggelegak. Saat ditaruh di meja dalam keadaan panas, aromanya langsung membuat perut keroncongan. Sop Ikan Kakap yang Yummi…. Benar saja, saat saya mulai membuka sedikit daging kakap putih dari dalam mangkuk, terasa empuk dan matang. Dicampur dengan kuah yang masih panas mengepul, kesegarannya langsung terasa. Mata yang capek, tenaga yang terkuras, langsung terasa segar kembali. Sop ikan yang mantap memang. Jika Anda ke Batam, tidak boleh lupa memang makan sop ikan ini. Ada khas dan rasa yang berbeda, dibandingkan dengan sop ikan Banten misalnya. Semuanya mempunyai ciri khas sendiri, dan masing-masing ada keunikan yang tidak boleh dilewatkan. Oh iya, salah satu yang juga menarik di Batam adalah otak-otaknya. Jika biasanya otak-otak di berbagai tempat terbuat dari ikan tenggiri, di Batam, otak-otaknya terbuat dari ikan bandeng. Entah mengapa dan siapa yang memulai pembuatan otak-otak dari ikan bandeng ini, tetapi rasanya memang berbeda dari otak-otak biasa. Bentuknya juga pipih. Warnanya agak kemerah-merahan, berbeda dari otak-otak biasanya yang cenderung berwarna putih atau krem. Rasanya? Menurut saya, lebih gurih yang otak-otak Tenggiri. Tapi kalau mau coba, tentu tidak salah, bukan? Otak-Otak Bandeng Kenyang makan sop ikan, hari berikutnya, saya mencari makanan lain yang juga dianggap khas Batam sekarang ini, yaitu Bingka N@yadam. Kebetulan, saya bertemu dengan pemilik dan penggagasnya saat pameran di Jakarta, Wisnu Wardana. Saya salut sekali dengan Wisnu, terutama keberaniannya keluar dari jabatan cukup tinggi, manajer sebuah bank di Batam, untuk berjualan kue Bingka. Cerita lebih lengkapnya ada di buku saya “10 Jalan Sukses”. Bingka Bakar N@yadam Bingka ini adalah makanan tradisional Melayu, jadi bukan monopoli Batam. Kebetulan, istri Wisnu adalah asli Melayu. Jadilah mereka berdua memulai bisnis membuat Bingka, dan dijajakan di pasar tradisional. Mereka masih memposisikan Bingka sebagai makanan tradisional. Variasi Rasa Bingka Bakar Kondisi ini ternyata tidak cukup bagus, usahanya tidak beranjak maju. Akhirnya, Wisnu berpikir untuk mengubah strategi. Bingka N@yadam diposisikan sebagai makanan oleh-oleh. Diapun mulai bekerja sama dengan biro perjalanan wisata untuk ikut memasarkan kue Bingkanya. Strategi ini berhasil, hingga akhirnya sekarang jika orang pergi ke Batam, hampir selalu mencari kue Bingka sebagai oleh-oleh. Rasanya memang enak, dan cocok dibawa sebagai oleh-oleh. Selain Bingka, makanan lain yang juga tidak boleh dilupakan sebagai oleh-oleh adalah Kek Pisang Villa. Adalah Denni Delyandri bersama sang istri Selvi Nurlia, yang seperti Wisnu di atas, sama-sama tidak puas dengan bekerja kantoran, akhirnya ia berusaha mencari ide mengembangkan makanan yang bisa menjadi oleh-oleh khas Batam. Kek Pisang Villa Inspirasinya adalah dari Bika Ambon. Kue ini juga sebenarnya bukanlah kue asli Medan, tetapi dengan kejelian pengusahanya, akhirnya bisa dibilang, bahwa belum ke Medan kalau belum membawa Bika Ambon sebagai oleh-oleh. Setelah melalui berbagai eksperimen dan uji coba, melalui perjuangan dan kerja keras, akhirnya Kek Pisang Villa sekarang ini telah menjadi ikon kota Batam untuk urusan makanan. Outletnya tersebar di berbagai tempat, ada di Nagoya, Batam Center, Batu Aji, Penuin. Jika tidak sempat belanja di outlet tersebut, jangan khawatir, di Bandara Hang Nadim terdapat dua outlet terpisah yang melayani pembeli. Pokoknya, jangan keluar Batam sebelum membawa Kek Pisang Villa. Rasa yang bervariasi Rasanyapun bermacam-macam. Ada rasa original, tanpa topping dan rasa apapun. Inilah kek pisang yang asli dan pertama kali dijual. Selain itu, ada juga rasa mocca, cheese, coconut, marble, blueberry, pandan, dan juga buah naga. Pokoknya, hampir semua rasa lengkap. Dan kue-kue ini bisa disantap baik saat keadaan panas maupun dingin. Yummy deh… Satu lagi yang juga merupakan khas Batam, dan sekrang ini sedang tumbuh pesat adalah kek Buah Naga. Seperti kita tahu, Batam dengan pengembangan wilayahnya yang sangat pesat menjadi salah satu sentra produksi Buah Naga yang cukup besar di Indonesia. Selain diolah menjadi buah dan minuman, buah naga juga mulai dikembangkan menjadi kue dan makanan olahan.

No comments:

Post a Comment