Tuesday, February 19, 2013

Stroberi dan Bandrek Ikon Wisata Ciwidey


Buah stroberi dan bandrek menjadi ikon oleh-oleh dari kawasan Wisata Ciwidey Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat yang cukup diminati pengunjung yang datang ke kawasan itu. “Stroberi bisa dipanen sendiri atau beli yang sudah dibungkus, tinggal memilih,” kata Herdiana seorang pengelola kebun stroberi di kawasan Ciwidey Kabupaten Bandung.
Stroberi berbagai ukuran dijajakan di pinggir jalan Soreang, Ciwidey Rancabali. Harganya antara Rp 10.000 hingga Rp 25.000 per kemasan yang terbuat dari plastik. Puluhan petani stroberi menjual buah berwarna merah dengan rasa asam itu, selain di kebunnya juga membuka kios di pinggir jalan dan di obyek wisata di kawasan Ciwidey.
Dua obyek wisata yang banyak dikunjungi adalah Kawah Putih dan Ciwalini serta Situ Patenggang yang berlokasi di kawasan hutan Bandung Selatan. Selain buah stroberi, Bandrek Abah juga menjadi salah satu buah tangan yang diminati pengunjung ke kawasan itu. Bandrek yang dikemas dalam botol ukuran 800 mililiter itu dijual sekitar Rp 20.000 per botol.
Selain itu ada juga bandrek kemasan yang diseduh yang dijual dengan harga yang bervariatif. “Stroberi dan bandrek menjadi buah tangan khas dari sini, semuanya asli diproduksi di Ciwidey,” katanya.
Kawasan obyek wisata Ciwidey menjadi salah satu kawasan wisata yang mengalami peningkatan jumlah pengunjung dan merupakan kawasan wisata alam alternatif setelah Gunung Tangkuban Parahu Kabupaten Bandung Barat. Lain halnya di kawasan Pangalengan dan Situ Cileunca. Buah tangan khas daerah itu adalah karamel, yakni penganganan yang diolah dengan bahan baku susu sapi.
Karamel dijual dengan harga mulai Rp 5.000 hingga Rp 25.000 per bungkusnya. Selain itu juga aneka makanan ‘wajit’ dan manisan. “Jumlah pedagang karamel terus bertambah seiring peningkatan kunjungan wisata ke Pangalengan,” kata Ny Dewi, salah seorang pengrajin karamel.


Sumber berita: bisnis-jabar.com dan redaksi

Dingin-dingin Kenyal Mochi Isi Es Krim


Mochi Isi Es KrimPernah menyantap oleh-oleh khas Sukabumi bernama moci? Camilan kenyal yang di dalamnya berisi kacang ini cukup klasik dan bertahan hingga saat ini. Rupanya, pamor moci asal Sukabumi ini menjadi inspirasi Imanuddin (29) untuk menjalankan bisnisnya.
Terinspirasi dari moci yang diisi kacang, Iman kemudian membuat moci yang diisi dengan es krim. “Kita kepikiran bikin moci es krim ini karena kan kalau isi keju, isi kacang itu biasa. Kita coba apa yang masih jarang ada. Jadi kita coba moci es ekrim,” ujar sang pemilik moci es krim Mochilok Imannudin (29).
Mochi es krim buatan Mochilok ini berdiameter 3-4 centimeter. Ada 4 varian rasa yang ditawarkan, yakni vanila, cokelat, strawberry dan green tea. “Es krimnya awalnya kita buat sendiri, tapi karena pesanan suah banyak, akhirnya yang membuat sendiri hanya yang green tea. Yang paling banyak diminati juga yang green tea,” ujar Iman.
Rasanya? Tekstur moci yang kenyal dan es krim yang dingin membuat sensasi kenyal-kenyal dingin di mulut. Satu butir moci es krim rasa vanilla coklat dan strawberry dibanderol Rp 3.500, sedangkan green tea Rp 4500. Penasaran? Bisa datang ke Sekeloa, Jalan Kubang Sari VII No.42 tepatnya di belakang Indomaret Sekeloa. Bagi yang tidak sempat datang, bisa delivery order ke 022-2502997